Countdown: 10 Lagu yang Paling Sering Saya Putar Minggu Ini

If you look deep enough you will see music; the heart of nature being everywhere music. - Thomas Carlyle




(sumber gambar di mari )

Semua ini gara-gara saya tak dapat memejamkan mata.
Saya sudah berencana tidur dua jam yang lalu, namun batal di tengah jalan dikarenakan saya, secara tak diinginkan, menangkap sesosok tokek di ventilasi kamar.

Demi Tuhan, perlukah saya sebutkan dengan huruf kapital?

TOKEK!

Dan saya bahkan menyertakan tanda seru. Tapi, sungguh, jika dibolehkan memilih, saya lebih senang masuk angin dan bersenda gurau bersama layar komputer ketimbang masuk ke kamar, mematikan lampu, dan tidur dengan seekor tokek yang memata-matai saya dari ventilasi udara---HELL, NO! Saya akan rubuh dengan senang hati dan belepotan darah mimisan jika yang memata-matai saya tersebut adalah seekor kucing gembul dengan mata bulat yang lucu, bukan hewan melata dengan bentuk yang... ah, tidak, fobia ini sudah mencapai tingkat dewa, saya bahkan tak berani membayangkannya.

Karenanya, saya pun mulai mencari-cari kesibukan, dan entah bagaimana caranya, saya berhenti lagi di blog saya yang terbengkalai ini, mencoba menulis hal-hal random yang tengah saya rasakan. Saya tak mungkin menulis soal tokek di blog ini---saya tak ingin menodai blog dan hidup saya dengan artikel berisi tokek---maka saya akan (iseng-iseng) menghadirkan hal lain yang sekiranya dapat saya bagi. Well, karena saya suka musik, mungkin tak ada salahnya jika saya menuliskan sepuluh lagu yang paling sering saya putar minggu ini (mungkin saya akan menulis tema yang sama untuk minggu-minggu selanjutnya) dengan pengecualian musik klasik, tak akan saya masukkan---sebab saya selalu adil dalam memutar musik klasik koleksi saya, LOL, jatah enam sampai sepuluh jam setiap harinya (beberapa simfoni dan concerto kesukaan boleh jadi mendapat perkecualian, namun tetap tak dapat saya masukkan, mengingat saya memutarnya setiap hari, setiap minggu, setiap bulan XD ahaha)

Yap, cukup dengan omongan absurd saya, kita mulai hitung mundurnya.



Countdown: 10 Lagu yang Paling Sering Saya Putar Minggu Ini


10. Asian Kunfu Generation - Kakuu Seibutsu no Blues



I'm into japanese rock, meski tidak segila zaman SMP dan SMA dulu. Dari semua koleksi lagu Asian Kung-Fu Generation yang saya punya, lagu ini termasuk yang jarang saya putar. Tapi, belakangan, entah bagaimana caranya bisa stick like a glue dengan lagu ini. Padahal, lagu ini bisa dibilang nggak secadas lagu-lagu Ajikan yang lain. Tapi enaknya, di lagu ini, vocal Masafumi-san terdengar lebih mendominasi ketimbang musiknya sendiri. Buat saya pribadi, ini merupakan nilai plus, mengingat betapa kerennya vocal Masafumi-san yang meledak-ledak dan setengah serak itu.

9. The Tress and The Wild - The Noble Savage



Saya penggila musik indie dalam negeri, terlebih band indie yang easy-listening seperti ini. Nggak heran memang jika The Trees & The Wild cukup terkenal di luar negeri (salah satu hal yang bikin miris, sebenarnya), musiknya benar-benar unik, original, namun masih enak didengar---apalagi malam hari sambil menyesap kopi. Reff-nya pun membuat ketagihan, mendayu-dayu, mirip kafein yang ada di dalam secangkir kopi saya.

8. TaeTiSeo - Love Sick. 





Saya bukan penggemar berat musik Korea, meski saya harus akui, lagu-lagu K-Pop memang terdengar sangat catchy (meski beberapa cenderung repetitive). Seperti, misalnya, SNSD, saya tak tahu banyak soal girlband tersebut, hanya saja saya kadang mendengarkan lagu-lagu mereka di saat sumpek atau bosan, sekedar menaikkan suasana. Namun, TaeTiSeo, branch group dari SNSD yang terdiri dari tiga anggotanya, Taeyeon, Tiffany, dan Seouhyun, cukup menarik perhatian saya. Seperti single mereka yang satu ini, Love Sick, yang menurut saya, merupakan lagu yang paling enak didengar dari playlists yang ada di album Twinkle.

7. Stereomantic - I Can't Marry You


Sudah saya katakan, saya sangat suka musik indie dalam negeri yang easy-listening, tak terkecuali Stereomantic. Saya selalu suka Stereomantic, sejak kelas dua SMP hingga sekarang. Bukannya saya ini vintage-holic, hipster, atau apa, tapi saya ndak bisa untuk tidak jatuh cinta dengan musik unik a la Stereomantic, dan vocal Maria yang smooth, innocent, serta memiliki serpihan-serpihan cute di dalamnya. Di lagu ini, khususnya, harmoni musik dengan vocal yang dimiliki Maria benar-benar nge-blend, membuat kuping betah untuk mendengarnya lama-lama.

6. Gotye dan Christine Auriant - Noir Excursion


Basically, lagu ini diciptakan oleh Gotye untuk album debutnya, Boardface, namun ia memercayai Christine Auriant untuk menyanyikannya. Saya bilang, lagu ini Gotye banget, dari liriknya, musiknya, dan nuansa yang berhasil ditimbulkan. Mendengar lagu ini, saya seperti menonton film klasik hitam putih yang menceritakan tentang seorang gadis yang bertemu laki-laki asing di tengah jalan---laki-laki itu lalu memberinya tumpangan, dan bermula dari sini, drama pun dimulai.

5. Sore - Karolina


Jika ditanya band indie dalam negeri apa yang paling saya sukai, maka tanpa ragu saya akan menjawab White Shoes and The Couples Company, dan Sore---saya tak dapat memilih mana yang lebih baik, keduanya benar-benar berhasil mencuri hati saya. Namun, jika ditanya, band indie dalam negeri mana yang paling pintar menimbulkan suasana, maka Sore adalah jawabannya. Sore tidak hanya memukau saya lewat kemampuan musik mereka yang di atas rata-rata, tapi juga lewat kemampuan mereka menciptakan atmosfer yang berbeda-beda dalam setiap lagu mereka. Di lagu ini, suasana yang ditimbulkan sungguh... lembut, dan sensual---saya tak dapat berhenti senyum senyum sendiri :3

4. Jennifer Hudson - And I'm Telling You I'm Not Going



Mau bagaimana pun orang-orang berkata lagu lama yang dinyanyikan Jennifer Holliday ini lebih mantap dinyanyikan oleh Jessica Sanches atau Regina Ivanova, saya tetap lebih suka versi remakenya Jennifer Hudson yang menjadi soundtrack film Dream Girls. Dia dapat powernya, dapat emosinya, dapat juga teknik dan vocal emasnya. Nuff said.

3. Andity - Beda





Andity boleh saja terkenal lewat single Semenjak Ada Dirimu, namun lagunya yang ini justru yang paling saya gandrungi. Saya ingat sering memutarnya di awal kelas satu SMA, namun baru dua minggu yang lalu saya menemukan file lagu ini di dokumen saya, dan kembali jatuh cinta untuk yang kedua kalinya. Apalagi ketika beberapa hari silam si abang masih berada nun jauh di Baluran sana, meninggalkan saya sendirian di Jogja, hati mendadak galau, lagu ini lah yang saya putar tanpa henti.

2. Muse - Instant Messenger a.k.a Pink Ego Box



Saya adalah fans berat MUSE, (sepertinya) semua orang tahu akan hal ini. Tapi lagu MUSE yang ini mengingatkan saya akan old MUSE, di mana vokal Matthew Belamy kembali terdengar muda. Plus, dentuman drum Dominic Howard di awal lagu, disandingkan dengan vocal british-nya Matthew Bellamy, terutama di lirik "... I’ve never seen your eyes, I’ve never heard your lies, but I think I like it." yang, somehow, terdengar melas banget, bikin hati saya jadi meleleh. Dan jadilah, belakangan, saya setia memutarnya.

1. He-Man Remix - What's Going On


Sungguh, untuk yang satu ini, saya tak dapat berkata banyak. Silakan lihat dan download sendiri videonya di youtube, namun saya berani peringatkan, anda akan tertawa terbahak-bahak dan ketagihan.

Saya buktinya!

Yogyakarta, 2012

Leave A Comment

Popular Posts

Nihayatun Ni'mah, 2013. Powered by Blogger.

Followers