, , ,

Saya Mengenalnya Sebagai Jo





Saya mengenalnya sebagai Jo, begitu saja tanpa tahu nama aslinya. Pada beberapa kemungkinan, saya tebak, bisa saja dia tidak berdusta---bisa saja ia memang bernama Jo, cukup begitu, tak ada embel-embel lainnya. Namun, akal sehat saya masih berjalan dengan baik, maka saya tak langsung percaya ketika ia memperkenalkan dirinya cuma sebagai Jo---Jo dengan pelafalan 'o' yang ditekankan dan perlahan mengawang, membentuk semacam perasaan ngilu di kerongkongan.

Barangkali (alam bawah sadar saya diam-diam mulai berspekulasi), pada hari-hari awam, ia bernama Joshua (atau Jonny, Jonathan, dan Jo-Jo lain yang enak didengar). Di sisi lain, bisa saja, ia sebenarnya berasal dari tengah desa dan biasa dipanggil Joko (suku -ko yang melekat di empat-huruf namanya mesti ia hilangkan agar alibinya tak ketahuan). Tetapi, tak cukup di sini, saya rasa, masih ada kemungkinan bahwa (lagi-lagi bisa saja) nama aslinya sama sekali tak mengandung unsur 'Jo'. Mungkin Andi, atau Surya, atau Parmin, atau bahkan lembar kosong yang terlupa, dan Jo sekedar kamuflase tak berdosa yang ia kenakan di hadapan saya---toh, toh, tak mengapa.

Sebab rupanya, tanpa dapat dicegah, saya sudah lumayan puas mengenalnya sebagai Jo---hanya Jo dan Jo sa-ha-ja, meski tak perlu saya jelaskan alasannya.


****

Read more »

, ,

Di Kaki Pantai, dan Setempurung Penyu




Di Kaki Pantai, dan Setempurung Penyu




When she was little, she kept on dreaming about her encounter with a fearless, awkward Turtle.

****

Read more »

Popular Posts

Nihayatun Ni'mah, 2013. Powered by Blogger.

Followers