,

Melihat yang Tak Terlihat, Mendengar yang Tak Terdengar


"Banyak orang yang memperlakukan kami seolah-olah kami adalah jenis manusia yang mesti dihindari. Padahal, Mbak, kami tidak jauh berbeda dengan mereka. Kami juga memiliki akal, pikiran, keinginan, perasaan, dan sebagainya. Satu hal yang membuat kami tak sama hanyalah, kami tak bisa melihat---mata kami tak dapat. Di luar itu, kami normal, kami tetap saja manusia biasa."

 
****

Read more »

,

Countdown: 10 Lagu Indie (Easy-Listening) Dalam Negeri Terkeren (Versi Saya)





Mulanya, saya tergelitik untuk menulis artikel countdown ini sebab, semakin hari, saya mendengar semakin banyak anomali yang mengatakan, "Ah, lagu Indonesia zaman sekarang mah nggak ada yang bagus, mending dengerin lagu luar!"

Saya tidak menyalahkan pernyataan di atas. Seperti yang dapat anda amati sendiri, musik-musik luar (kebanyakan) memang terkesan dan didesain lebih menarik. Hanya saja, bukan berarti Indonesia tidak lagi memiliki musisi  berbakat. Salah besar, sebab sebenarnya, banyak musisi handal hidup di negara ini, hanya saja mereka jarang di-expose.


Read more »

,

Gadis Bertudung Merah dan Serigala (Part. 2)


Aku heran, mengapa mereka tak pernah mengungkapkan di literatur-literatur yang beredar bahwa aku, Gadis Bertudung Merah, sebenarnya bukan perempuan baik-baik. 
Atau setidaknya begitu, semenjak aku sadar bahwa aku telah jatuh hati kepada serigala bertaring gerigi, bermata rubi, dan berbulu anyaman serat nilam.





Read more »

,

One More Time, One More Chance: My Not-So-Short-Thoughts on 5 Centimeters Per Second Movie


Yesterday, I saw a dream.
... A dream about the past.
In that dream, we were still 13 years old, and we were in a wide, snowy, empty field. The light that came from the houses looked dim and so far away, only our tracks were on the road we passed. With that scenery, someday, we will see the cherry blossoms together.
Once again: he and I, without a single doubt.
That's what we thought.




Read more »

, ,

Kepada: Tuan Kelinci Penumbuk Moci di Bulan

Tadi siang, di kelas Matematika, saya tanpa sadar telah menggambar gadis ini di tepi lautan rumus dan simbol abstrak yang sedang terlibat peperangan hebat:


Jangan salahkan saya jika ia terlahir dengan wajah tak bahagia dihias mata asimetris melalui seperdua dari lima pasang jemari saya yang bahkan tak memiliki uterus.

Jangan salahkan saya.

***

Read more »

,

Countdown: 10 Lagu yang Belakangan Paling Sering Saya Putar di Saat Hujan


Hujan identik dengan perasaan mellow dan romantis---itu yang ada dalam benak saya. Setiap hujan turun, bawaannya pasti pengen muter lagu galau nan melankolis sambil sok-sok memasang wajah dramatis, berandai bahwa saya tengah membintangi video klip lagu tersebut. Kebiasaan ini sudah mendarah daging, enanggan lepas. Sehingga otomatis, setiap hujan datang, kalau tidak merenung, meratapi nasib dan hidup, ya saya buru-buru mencari nada-nada minor demi memenuhi kepuasan batin (kayak apa aja, sih, hah). Nah, ditilik dari playlist saya selama satu bulan terakhir, berikut adalah 10 lagu yang belakangan sering saya putar di kala hujan.

Well,  bukan berarti semua oarang lantas mau ambil pusing, though, tapi ya masa bodohlah, tidak perlu koprol atau berkata wow atau apa, saya... hanya... ingin... nge-share.

Cekidot!

Read more »

,

Never Say No to Ice Cream: I Scream, You Scream, We All Scream For Ice Cream!


Selamat datang, Desember.

Belakangan, Jogja terus-terusan diguyur hujan, terkadang pagi, terkadang siang, terkadang malam. Tidak masalah, sih, karena saya termasuk salah satu pecinta dan pengagum tetes air langit itu. Apalagi, beberapa hari yang lalu, sewaktu saya berlindung---berjalan---di bawah payung perak metalik di sebuah sore yang sepi dan hujan mengguyuri deras permukaan jalan daerah Sendowo. Tak mampu saya ungkapkan betapa cantiknya pemandangan waktu itu, rumah-rumah tua bergaya Belanda, pohon-pohon tinggi dengan jenis beragam, basah oleh titik-titik liquid yang datang dari gumulan mendung, bercampur aduk dalam wangi tanah yang tersiram sisa-sisa pertengkaran petir, angin, dan awan---mungkin juga matahari, pada kisah lain yang entah kapan terjadi, dan di mana, dan mengapa.

Sayangnya, ketahanan tubuh saya terbilang lemah.

Maka tak salah jika saya katakan kali ini, hujan tak selamanya membawa gairah.

Read more »

, ,

Bekukan Segalanya!


Di tengah kesibukan hidup yang dibuat-buat dan semakin menjadi ini, kadang saya berpikir, alangkah asiknya jika saya memiliki sebuah tombol yang dapat mem-pause-kan (entahlah, apakah ini bahkan dikategorikan sebuah kata, saya tidak tahu) waktu tanpa menghilangkan aliran oksigen yang perlu saya hirup, dan segala aktivitas yang ada di sekitar saya terhenti tiba-tiba, seperti visualisasi yang sering ditampilkan pada film-film sains fiction dan semacamnya. Bayangkan saja, waktu terhenti, gerakan setiap manusia kecuali sampeyan terhenti, gravitasi terhenti, tetapi jantung sampeyan tidak terhenti, sirkulasi pernapasan sampeyan tidak terhenti, dan pada akhirnya, sampeyan dapat melepaskan diri dari segala urusan nan membelit otak, mengendurkan syaraf, menghirup udara segar dalam-dalam, tanpa membuang satu detik pun jatah waktu yang sampeyan punya, terkorban sia-sia.

Oke, saya memang dramatis, tapi dengan urusan hidup yang semakin rumit dan dunia makhluk dewasa yang pelik serta selalu tak dapat saya mengerti, tuntutan untuk ini-itu-ini-itu, jangan begini-jangan begitu, saya sudah bukan anak umur segini lagi-bukan segitu, revisi sana-revisi sini, belum lagi jatah mengajar yang harus dikikis sedikit-sedikit demi menutupi kekurangan waktu, rasanya ingin sekali saya mengepak baju, menggeret koper, dan pergi ke tempat sepi terdekat dengan langit teduh dan pepohonan hijau, kemudian berteriak... uh, berucap pelan: man, give me a break.

Just give me a break.

Bekukan segalanya.
****

Read more »

, ,

Suatu Sore, Wangi Kopi Menggantung di Lubang Hidung Saya


Sebuah cerpen singkat semi-ringan setelah lama tak produktif.


Read more »

,

Fireflies


I've never seen fireflies before, not before I moved to this small region. Well I'm not sure anyway, whether there was really no single firefly lived in my old, err, residence---or there actually was, but I just didn't happen to give a fuck.

Honestly, it wasn't until my brother showed me the "Kunang-kunang" song that I knew 'bout them. Forgive me, but have you ever heard of this old-strange-lyric, "Kunanti dirimu sampai aku ketiduran, kumimpi dikejar kunang-kunang. Taringnya keluar, kepalanya membesar. Kutakut dikejar kunang-kunang."

Yep, weird, isn't it? But not in our innocently-childish-mind back then. In fact, we, or rather me, loved to sing those nonsense words a lot. And by saying a lot, I mean, every single time! Though I didn't even know what on earth was that kunang-kunang thingy mentioned by the singer, I kept on singing.

And when I finally met them, one summer night, 7 years ago, part of me knew that, I've fallen right away.

I've fallen right away




Read more »

, , ,

Selamat Malam, Sersan! Antara Siberian Husky dan Cat, Mana yang Malam Ini Akan Kaupilih Sebagai Pelapis Tidurmu? Tidak, Kau Tidak Boleh Memilih Aku.



Jadi, ceritanya, judul kali ini memang sengaja saya buat panjang. Sebab siapa tahu, siapa tahu saja, di suatu waktu, Brendon Urie akan terbangun dengan hangover  luar biasa akut yang mengakibatkan ia singgah ke blog saya dan menggunakan secarik kalimat omong kosong ini sebagai nama album barunya---saya bilang, siapa tahu saja, Sersan.


Read more »

, ,

Puteri Labu dan Pemburu, Part 1


Puteri Labu dan Pemburu

Kuingatkan padamu bahwa ini adalah sebuah dongeng kekanak-kanakan yang sesungguhnya tak layak dibaca. Dan karena ini sekedar dongeng picisan, aku tidak menyarankanmu membacanya keras-keras di tengah pelataran, apalagi di liang telinga nenekmu yang tengah meregang di bawah lumatan serigala. Maka jika kau bukanlah manusia berambut helai permen dan berpiyama sulaman kapas awan, melainkan makhluk dewasa dengan alis mata busur panah dan bibir yang menyeloroh, lebih baik kau segera meninggalkan halaman ini dan kembali pada duniamu yang sungguh, sungguh, tak lepasnya warna-warna hitam-putih-kelam-metalik yang ditata berulang-ulang, dan tak usah lagi kembali.
 

Read more »

,

... Sersan?

... Sersan?



Pengalaman ketiga menggunakan SAI.
Sepertinya sudah mulai ada kemajuan, sudah ada riak-riak keharmonisan bersama sang mouse warna merah transparan yang bekerja sungguh lamban.
Sekian



Yogyakarta, 2012

,

Countdown: 10 Japanese Band Terbaik (Versi Saya)



Saya suka musik Jepang, bermula dari kesenangan saya menyaksikan anime sedari kecil. Yah, waktu itu ayah saya jauh di Malaysia, Ibu mesti menjaga toko, kakak laki-laki saya yang paling dekat (usia kami 'hanya' terpaut lima tahun) bermain dengan teman-teman sebayanya, keluarga besar saya ada di Pulau Jawa, kakak pertama saya tinggal di lingkungan perusahaannya, dan yang tersisa, praktis, hanya saya seorang diri. Jika Ibu sedang tak mengizinkan saya bermain di luar, saya biasanya menyalakan televisi dan mencari tontonan anak-anak. Dulu, saya ingat betul, tayangan kartun anak-anak masih banyak diputar, tak seperti sekarang.

Read more »

,

Sakura no Ame


Sakura no Ame



Kali kedua menggunakan SAI, mulai berani mewarnai (man, saya memang goblok dalam hal warna-mewarnai), tapi tetap saja menggambar dan mewarnai menggunakan mouse itu penyiksaan batin plus kesabaran.

Saya harap, secara ajaib, muncul uang satu milyar di bawah dipan saya besok pagi.

Amin.

Yogyakarta, 2012

,

Bishounen Kesiangan

Bishounen Kesiangan





Yang satu ini digambar iseng lewat situs http://pixlr.com/ juga menggunakan cara manual, ceklak-ceklik sepanjang malam mengenakan tangan kiri-kanan dan mouse merah transparan yang lamban.

Entah apa yang saya gambar, namun topeng kucing dan rambut warna permen kapas itu imut betul jika dipadukan dalam kehidupan nyata.

Yogyakarta, 2012.

,

Di Sebuah Malam, dan Seorang Gadis Berkimono Compang

Di Sebuah Malam, dan Seorang Gadis Berkimono Compang




Pengalaman pertama menggunakan software menggambar SAI, itu pun saya tidak menggunakan pensil tablet, hanya berbekal tangan kanan-kiri dan mose, ceklak-ceklik sepanjang malam (aaah, betapa besar keinginan untuk lekas memiliki pensil tablet), jadi wajar saja kalau berantakan. Tapi saya percaya dengan istilah practice makes perfect, terus berlatih ke depannya agar menghasilkan karya yang lebih baik :)

Yogyakarta, 2012.

, ,

Gadis Bertudung Merah dan Serigala (Part. 1)

Dari awal, Gadis Bertudung Merah memang merupakan gadis yang nakal.
























Read more »

,

Budaya Menyontek

"Kalau yang lain pada nyontek, kamu kenapa nggak ikut nyontek aja?"

Read more »

,

Countdown: 10 Lagu yang Paling Sering Saya Putar Minggu Ini

If you look deep enough you will see music; the heart of nature being everywhere music. - Thomas Carlyle



Read more »

, ,

Sedikit Tentang Cita-cita

Sewaktu menginjak sekolah dasar, saya masih setia menanggapi pertanyaan seputar cita-cita dengan jawaban yang sama: saya bercita-cita menjadi dokter.

Setidaknya sampai menginjak kelas dua sekoah dasar, ketika saya benar-benar jatuh cinta dengan dunia seni, dan humaniora.

Read more »

Rachmaninoff Piano Concerto No. 2

Mungkin karena pada kenyataannya, saya akui, saya ini tipikal yang tak pandai berbicara, terlebih kepada orang yang tak begitu dekat.

"If music be the food of love, play on." --- William Shakespeare


Saya suka musik, sungguh. Barangkali musik adalah hal kedua yang benar-benar saya sukai setelah menulis, menggambar, dan meratapi hujan. Di pagi hari, seusai melakoni subuh, beres-beres, berbenah, berangkat kuliah, di dalam kelas, di atas bis kota yang bercampur bau keringat, senja berarak, saya pasti akan menggumamkan sebuah lagu tanpa sadar, lagu apa saja yang kira-kira cocok dengan mood saya kala itu. Bagi saya, musik seperti mengutarakan sebuah cerita, mirip buku harian, bedanya saya tak memerlukan kertas dan pena.




Read more »

Afternight Wonderland

Teknologi itu kadang menakutkan, saya tak bisa mengenalnya baik-baik. Di satu belahan dunia yang tertutup semak-semak akasia, barangkali, ada beberapa kumpul kepala yang hanya bisa mengira-ngira apa senjata yang mesti mereka rakit esok hari demi menangkap lebih banyak rusa.

Read more »

Popular Posts

Nihayatun Ni'mah, 2013. Powered by Blogger.

Followers