, ,

Bekukan Segalanya!


Di tengah kesibukan hidup yang dibuat-buat dan semakin menjadi ini, kadang saya berpikir, alangkah asiknya jika saya memiliki sebuah tombol yang dapat mem-pause-kan (entahlah, apakah ini bahkan dikategorikan sebuah kata, saya tidak tahu) waktu tanpa menghilangkan aliran oksigen yang perlu saya hirup, dan segala aktivitas yang ada di sekitar saya terhenti tiba-tiba, seperti visualisasi yang sering ditampilkan pada film-film sains fiction dan semacamnya. Bayangkan saja, waktu terhenti, gerakan setiap manusia kecuali sampeyan terhenti, gravitasi terhenti, tetapi jantung sampeyan tidak terhenti, sirkulasi pernapasan sampeyan tidak terhenti, dan pada akhirnya, sampeyan dapat melepaskan diri dari segala urusan nan membelit otak, mengendurkan syaraf, menghirup udara segar dalam-dalam, tanpa membuang satu detik pun jatah waktu yang sampeyan punya, terkorban sia-sia.

Oke, saya memang dramatis, tapi dengan urusan hidup yang semakin rumit dan dunia makhluk dewasa yang pelik serta selalu tak dapat saya mengerti, tuntutan untuk ini-itu-ini-itu, jangan begini-jangan begitu, saya sudah bukan anak umur segini lagi-bukan segitu, revisi sana-revisi sini, belum lagi jatah mengajar yang harus dikikis sedikit-sedikit demi menutupi kekurangan waktu, rasanya ingin sekali saya mengepak baju, menggeret koper, dan pergi ke tempat sepi terdekat dengan langit teduh dan pepohonan hijau, kemudian berteriak... uh, berucap pelan: man, give me a break.

Just give me a break.

Bekukan segalanya.
****

Read more »

, ,

Suatu Sore, Wangi Kopi Menggantung di Lubang Hidung Saya


Sebuah cerpen singkat semi-ringan setelah lama tak produktif.


Read more »

,

Fireflies


I've never seen fireflies before, not before I moved to this small region. Well I'm not sure anyway, whether there was really no single firefly lived in my old, err, residence---or there actually was, but I just didn't happen to give a fuck.

Honestly, it wasn't until my brother showed me the "Kunang-kunang" song that I knew 'bout them. Forgive me, but have you ever heard of this old-strange-lyric, "Kunanti dirimu sampai aku ketiduran, kumimpi dikejar kunang-kunang. Taringnya keluar, kepalanya membesar. Kutakut dikejar kunang-kunang."

Yep, weird, isn't it? But not in our innocently-childish-mind back then. In fact, we, or rather me, loved to sing those nonsense words a lot. And by saying a lot, I mean, every single time! Though I didn't even know what on earth was that kunang-kunang thingy mentioned by the singer, I kept on singing.

And when I finally met them, one summer night, 7 years ago, part of me knew that, I've fallen right away.

I've fallen right away




Read more »

, , ,

Selamat Malam, Sersan! Antara Siberian Husky dan Cat, Mana yang Malam Ini Akan Kaupilih Sebagai Pelapis Tidurmu? Tidak, Kau Tidak Boleh Memilih Aku.



Jadi, ceritanya, judul kali ini memang sengaja saya buat panjang. Sebab siapa tahu, siapa tahu saja, di suatu waktu, Brendon Urie akan terbangun dengan hangover  luar biasa akut yang mengakibatkan ia singgah ke blog saya dan menggunakan secarik kalimat omong kosong ini sebagai nama album barunya---saya bilang, siapa tahu saja, Sersan.


Read more »

Popular Posts

Nihayatun Ni'mah, 2013. Powered by Blogger.

Followers